Dear Friends,
Assalamu alaikum wr. wb.
Pa kabar? Kami-
alhamdulillah- tak kekurangan apapun.
Kamu juga, khan? Amiin.
Dear Friends,
Poligami dan perceraian sama-sama mendatangkan kebaikan dan konflik.
Keduanya merupakan solusi untuk kehidupan berumah tangga bukan anjuran, bukan
keharusan. Poligami diizinkan oleh Allah Swt tapi disertai ancamannya.
Yaitu, mampukah berbuat adil? Kalau TIDAK BISA maka ketidakadilan itu hanya
akan mendatangkan konflik keluarga- konflik suami dengan istri-istrinya, istri
yang satu dengan istri yang lain, orangtua dengan anak-anaknya dan anak dengan
anak dari ibu yang lainnya.
Selain itu, bisa jadi ada anak dan istri ditelantarkan (dizhalimi). Seorang
suami yang menelantarkan anak dan istrinya diancam masuk NERAKA. Iiihhh....
sereeeemmm....... Perceraian diizinkan
tapi dibenci oleh Allah SWT. Dibenci oleh Allah karena akan membuat seorang
perempuan tidak terlindungi oleh seorang suami dan anak-anak-pun terlantar serta
tidak terdidik dengan baik.
Lagi-lagi ancamannya NERAKA bagi bapaknya.
Dear Friends,
Agar tidak berpoligami dan bercerai maka kita harus memilih pasangan yang
baik akhlaknya, bukan yang kelihatannya baik akhlak. Suatu saat topengnya
terlepas maka akhlak aslinya terungkap.
“Buka dulu topengmu....”, begitu lirik salah satu lagu PeterPan.
Pada dasarnya agama di turunkan guna memperbaiki akhlak manusia.
Rasul Allah terpilih untuk memperbaiki akhlak manusia karena ia berakhlak
mulia, sikapnya juga mulia dan beliau mengerti benar apa tujuan suatu
pernikahan. Rasul Allah-pun dipertemukan dengan istri-istri yang berakhlak
mulia juga. Tidak heran khan, kalau kehidupan poligaminya berhasil.
Dear Friends,
Jadi buat apa berPOLIGAMI kalau pada akhirnya berCERAI juga? Resiko
menzalimi anak-istri menjadi dua kali lipat. Bisa jadi ada pihak yang
memiliki akhlak yang tercela dalam rumah tangga tersebut. Bisa jadi ada pihak
yang bersikap dan berperilaku yang tercela juga. Bisa jadi tidak ada
persepsi yang sama dari suami dan istri dalam mencapai tujuan perkawinan.
Menurutku, jika seorang laki-laki kalau belum berakhlak, bersikap dan
punya tujuan poligami seperti Rasul Allah, jangan coba-coba berpoligami.
DO NOT EVEN DREAM ABOUT IT.... #ngomongnya
sambil gemes nih...# Setuju?
Dear Friends,
Sampai disini dulu ya.... Aku harus berhenti menulis surat ini, kalau
tidak aku akan terus-terusan gemes kepada laki-laki yang semula begitu sombong
mengatakan bahwa ia mampu berpoligami tapi akhirnya perkawinan dengan istri
pertamanya berantakan... berakhir dengan perceraian. Aahh... sayang sekali.... sedih sekali
ya.. Semoga dikeluarga kita, anak-anak
kita, turunan-turunan kita selanjutnya tidak pernah berpoligami maupun
bercerai. Demikian juga untuk
saudara-saudara dan teman-teman kita semuanya.
Amiin Ya Robbal alamiin.
Wassalamu alaikum wr.
wb.
Temanmu,
Meitri