Laman

Rabu, 03 April 2013

Berkaca pada Binatang. Koq?


Dear Friends,
Assalamu alaikum wr wb.
Pa kabar?  Aku dan keluargaku baik.  Alhamdulillah.  Lama ga berjumpa ya....

Dear Friends,

Aku pernah hadir pada suatu pernikahan dan mendengarkan tausiah perkawinan yang sungguh mengena bagi pasangan suami istri.  
Pasangan yang baru memasuki dunia perkawinan ataupun yang sudah mengalami berbagai cobaan untuk mempertahankan perkawinannya.  
Tausiah perkawinan tersebut membawa kita untuk selalu berusaha agar perkawinannya berhasil- sakinah  mawaddah warohmah, dengan berkaca kepada binatang.   Koq?

Menurut ulama itu, pasangan yang ideal adalah yang seperti sepasang MERPATI.  Sepasang merpati akan selalu hidup bersama, selalu setia pada pasangannya.  Jadi tak pernah selingkuh.  Mereka akan berganti pasangan hanya bila salah satunya mati. 

Selain komitmen yang tinggi terhadap pasangannya, burung merpati juga mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap pasangannya, telur dan anak-anaknya.   
Mereka membuat sarang bersama, mengerami telur-telur mereka bersama secara bergantian.  Bergantian  pula dalam memberi makan anak-anak mereka yang baru menetas serta menjaga anak-anak mereka sampai mereka siap menjalani kehidupan mereka.  

Ketika anak-anaknya baru menetas dan memerlukan perlindungan yang ketat- khawatir dimangsa oleh predator, maka induk merpati tidak akan meninggalkan anak-anak demi mencari makan.  Sang jantanlah yang bertanggung jawab mencari dan memberi makan induk dan anak-anaknya.  
FULLY COMMITTED. HIGHLY RESPONSIBLE. 

Jangan menjadi pasangan seperti pasangan AYAM.  
Jika kita ingin mengembangbiakan ayam kampung, maka minimal kita memiliki 2 ekor ayam betina dan seekor ayam jantan.  Kalau tetangga kita memelihara ayam jantan,  kita ga perlu menyediakan pejantan.  Ayam jantan tetangga disekitar sudah cukup untuk membuahi ayam betina kita.  Di dunia ayam, tidak ada  norma yang menyatakan bahwa seekor jantan adalah milik seekor betina tertentu.  Yang ada,  seekor jantan adalah milik bersama.  MIKIBER baca Milik Kita Bersama.  Sharing gituh. 

Setelah kawin dan memasuki masa bertelur, induk ayam akan melakukan semua usaha untuk menghasilkan keturunannya sendirian.  Sang jantan kemana?  Kemana lagi kalau tidak sedang “Yang-yangan”  dengan betina yang lain.  BIL baca Betina Idaman Lainnya.  NO STRING ATTACHED.   

Sang betina akan membuat sendiri sarangnya. Secara naluri, induk ayam akan membuat sarang yang terbaik untuk pengeraman telur-telurnya sehingga telur-telurnya bisa menetas.  Sendirian.......!   Pengeraman sepenuhnya dilakukan oleh induk ayam. Sendirian......!  Sepanjang malam...!  Pagi hari ia harus mencari makan sendiri, setelah kenyang maka ia akan mengerami telurnya lagi.  Begitulah yang terjadi sepanjang hari-cari makan, kenyang, ngerem, cari makan lagi, kenyang, ngerem lagi sampai sore.  Sendirian.......!  

Jika makanan susah dicari maka induk ayam akan terus mencari makan. Karena terlalu lama meninggalkan telur-telurnya, menyebabkan  induk ayam kehilangan naluri mengerami telurnya.   Dan, telur-telurnyapun  gagal menetas.

Ayam jantan tidak punya andil dalam proses pengeraman dan juga tidak punya andil dalam usaha melindungi pasangan betinanya.  Akibat terlalu banyak gangguan (dari predator dan manusia) dan minimnya perlindungan dari sang jantan selama pengeraman, induk ayam mejadi kesal dan akhirnya hengkang meninggalkan sarang selamanya.  Dan, telur-telurnyapun  gagal menetas.

Yang paling parah adalah menjadi seperti pasangan BEBEK/ITIK.  Bebek memilik naluri mengerami yang rendah bahkan tidak ada.  Jadi  pasangan bebek (jantan dan betina) sama-sama tidak perduli akan telur-telur mereka.  Bahkan mereka juga tidak perduli kalau telur mereka diadopsi dan dierami oleh Menthok atau mesin penetas.   BEBEK bilang: “Biar aja diambil sama yang mau....emang gue pikirin...”.   NO COMMITMENT.  NO STRING ATTACHED.  NO RESPONSIBILITY. 

Dear Friends,
Karenanya, ga salah kalau ada  kartu undangan perkawinan yang dihiasi dengan gambar sepasang merpati.  Bukankah kita selalu bercita-cita menjadi pasangan suami -istri  yang setia sepanjang masa dan berhasil dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah? 

Dear Friends,
Sampai jumpa lagi.
Wassalamu alaikum wr. Wb.
Temanmu,
Meitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar