Laman

Minggu, 22 Juli 2012

Penembakan di Colorado: Playing God.



Dear Friends,

Assalamu alaikum wr wb.


 Pa Kabar?  Aku sedang prihatin atas peristiwa Penembakan di Colorado.  Kamu mestinya mendengar berita ini juga ya.


James Holmes, saat ini sedang menjadi berita internasional atas tindakan penembakan brutal di sebuah bioskop di Aurora, Colorado, saat premiere film Batman: The Dark Knight Rises pada tanggal 20 Juli 2012.  Penembakan brutal itu memakan 12 korban tewas dan sejumlah korban luka parah. 
Holmes menyamakan dirinya sebagai The Joker: musuh tokoh komik Batman.  Karakter The Joker (Sang Badut)  dalam film dan komik Batman digambarkan sebagai psikopat yang super-duper kejam, tak berhati nurani, yang membunuh orang hanya untuk kesenangan pribadi. 

Mengapa ia begitu kejam? Mengapa seenaknya saja ia bermain-main dengan nyawa manusia? Beraninya ia merampas hak Allah?  Lalu siapa yang memberi hak istimewa kepadanya untuk mengambil hak hidup  orang lain? Bukankah hanya Allah Swt yang menghidupkan dan mematikan?
Merampas hak Sang Pencipta adalah kesalahan yang amat sangat keliru dan ancamannya adalah neraka Jahanam.  Nauzubillah!!!

James Holmes adalah manusia yang tersesat.  Ia hidup dalam dunia yang tidak mendukungnya untuk menjadi  manusia seutuhnya. Tidak ada yang menyampaikan  bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan untuk berbakti kepada Allah Swt.  Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan mengapa Ia menciptakan kita: “Aku ciptakan jin dan manusia semata-mata untuk menyembahKu.” (Surat Az-Zariyat: 56).  Tidak ada orang yang membuatnya percaya terhadap kasih sayang Allah Swt dan percaya terhadap murkaNya. Ia tidak mempunyai panduan dan bimbingan sejelas yang terkandung dalam Al Qur’an  untuk menjalani kehidupannya.  Ia tidak mengarahkan seluruh pikiran, perkataan serta perbuatan untuk untuk menjadi hambaNya dan mencari ridhoNya.  Akibatnya, ia tidak mempunyai moral, perilaku dan cara hidup yang diridhai Allah. Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa orang yang patuh kepada agama akan berada di jalan yang benar, sedangkan yang tidak takut kepadaNya akan tersesat.


 Dear Friends,

Kita semua berpontesi menjadi seperti James Holmes, The Joker dari Colorado.  Pastikan bahwa  kita TIDAK TERSESAT seperti dirinya.  Kalau kita tidak hidup di  lingkungan yang dapat mendukung kita berbakti kepadaNya maka kita berkewajiban mencarinya.  Dimana saja, kapan saja.  Kita wajib mencari orang-orang dan lingkungan yang dapat membawa kita kejalan yang diridhoi Allah Swt.  

Cari lingkungan/majlis/orang-orang yang selalu konsisten mengumandangkan, mempelajari,  dan menerapkan Al Qur’an  dalam kehidupan sehari-hari.  Kata kuncinya adalah KONSISTEN.  Bila ada sedikit saja penerapan yang tidak konsisten, maka kita harus mencari lingkungan lain yang LEBIH KONSISTEN dalam penerapan Al Qur’annya.   

Sampai jumpa lagi.  Semoga Allah selalu  membimbing kita.  Amiin.



Wassalamu alaikum  wr wb

Temanmu,
Meitri

6 komentar:

  1. Alangkah biadabnya kelakuan si Holmes,menembaki org yg g bersalah,menganggap spt musuh2nya kali.Sy kaget spt yg ditulis Meitri bahwa kita mempunyai potensi spt Holmes.Hal spt ini menjadi cermin buat kita bahwa kt sbg umat Muslimin hrs sll berpegang pd Agama n Al Qur'an n Hadist. Audhubillahhiminas syaitonirojim.

    BalasHapus
  2. Anonim, terima kasih dah berkunjung ke blog ini. Berpegang pd Al Qur'an dan Hadist untuk g tersesat adalah KEHARUSAN. Sy bersyukur krn nonton premiere THe Dark Knight Rises di Bogor saja bukan di Colorado. Sy jg bersyukur krn kepemilikan senjata n amunisi di Indonesia unt pribadi msh terkontrol. Semoga g akan pernah ada Holmes The Joker versi Indonesia. Amiin. Salaam..

    BalasHapus
  3. masya allah....astaghirullah....kenapa ada org spt james holmes....yg berperan sbg TUHAN....mengambil nyawa org dgn seenaknya....knp bisa tidak terdeteksi masuknya simanusia biadab ini yaaa....???? ( niza )

    BalasHapus
  4. Orang "tersesat" atau mungkin sakit mental banyak di dunia ini... kita memang hrs menerima realita itu dan mengantisipasi efek yg mungkin terjadi. Sepertinya, sistem keamanan di bioskopnya tidak secanggih seperti yg kita lihat di film2 buatan Amerika. Holmes adalah salah satu bukti nyata, masak orang dgn segala persiapan senjatanya bisa lolos begitu saja dan seenaknya melakukan aksi biadabnya. Semoga ga terjadi di Indonesia... Amiin

    BalasHapus
  5. Naudzubillah ya bu... saya juga masih nggak percaya ada manusia yang setega itu... dengan motif yang tak jelas, dengan enaknya menghabisi nyawa orang lain..

    salam kenal bu. Saya mahasiswa IPB, bimbingannya Prof Kudang

    BalasHapus
  6. Senang berkenalan dg Arif. Terima kasih dah membaca blog sy. Ini sebuah cermin bwt kita semua bahwa kecerdasan emosional dan spiritual harus dikembangkan bersama. Bila spiritualnya cerdas harusnya emosinya cerdas (terkontrol) jg. Salam.

    BalasHapus