Laman

Sabtu, 28 April 2012

Bawa Istri Sewaktu Bertugas Keluar Daerah/Negeri. Kenapa Ngga?

Dear Friends,
Assalamu alaikum wr.wb.

Pa kabar?  Aku dan keluargaku baik.  Alhamdulillah.

Belakangan ini, banyak koran menulis artikel yang menggambarkan penolakan mereka soal membawa keluarga ke Luar Negeri/Daerah saat kunjungan kerja.  Kenapa hal ini menjadi pergunjingan massa? 
Buatku, hal ini adalah masalah yang penting karena ini merupakan “Jalan-jalan Berhadiah.”  Penasaran?   Baca terus suratku ini, ya. 
Aku sering di ajak suamiku saat ia mendapat tugas ke daerah atau ke luar negeri.  Namun, aku selalu mempunyai agenda tersendiri selama suamiku melaksanakan agenda kerjanya.  Apalagi kalau bukan Ladies’ programs yaitu.... jalan-jalan dan belanja oleh-oleh.  Sendiri.   Ya,  sekali lagi sendiri....!!!  Saat aku dan suami ke Universitas Tsukuba, Jepang.  Teman-teman kerjanya  sempet bingung dan penasaran melihat suamiku muncul sendirian di tempat kerja.  Eh.. dengan santainya suami bilang: “She is having  a  sightseeing tour around Tsukuba..by herself..by bus...and... by feet”.  Waktu ditanyain apa ga takut kalau istrinya hilang.... “She’ll find her way back to the campus”, dengan santai juga.  Jadilah tuh para professor terkagum-kagum.... ck..ck..ck..ck..  Begitulah nasibku kalau diajak menemaninya kerja di luar daerah/negeri.
 Universitas Tsukuba, Jepang.
 Mt. Tsukuba Jinja, Jepang

Dear Friends,

Aku tidak pernah mengganggu jadwal kerjanya.  Suamiku juga ga mau diganggu disaat ia harus bekerja.  Menurutnya, ia harus melaksanakan amanah yang diberikan kepadanya.  Ia tak mau mendapat fitnah gara-gara menghianati amanah demi jalan-jalan  apalagi nganterin istri belanja.  Biasanya, kami jalan berdua bila agenda acaranya sudah selesai atau bila ada kesempatan di antara agenda kerjanya.  Kadang-kadang, kami menambah 1-2 hari sebelum suami mulai dengan agenda kerjanya atau sesudahnya.  Selain waktu itu?  No way.....!  Terlarang...! Prohibited...!   Juga ga boleh mengganggu kegiatan panitia kerja daerah.  

Dear Friends,

Kasihan ya suamiku itu.  Istrinya menikmati jalan-jalan dan belanja, sementara ia bekerja....  Tapi bila aku bicara begitu ia selalu berkata: “ Yang penting kamu seneng.... have fun..  itu dah cukup buatku.”  Sooooo sweett...!   So, suami harus kerja dan ga boleh diganggu oleh rengekan istri.

Dear Friends,

Orang pasti berpikir bahwa biaya istri biasanya di tanggung oleh pihak pemberi amanah.  Ga semuanya, say.  Suamiku selalu menyatakan pada Contact Person suatu acara bahwa ia akan membawaku serta dan semua biaya istrinya ditanggung semua olehnya.  Semua dinyatakan dengan jelas- ga pake bisik-bisik, ga pake kalimat yang disamarkan atau kalimat “you know what I mean, right?”   So, semua biaya perjalanan dan lain-lainnya ditanggung sendiri.  OK?

Dear Friends,

Kenapa suami selalu mengajakku kemana-mana?  Mau tahu alasannya?
Islam menyatakan bahwa “Mereka (para istri) itu adalah pakaian bagi kalian dan kalian adalah pakaian bagi mereka.” (Al-Baqarah: 187).  Ayat ini bisa diartikan sebagai penutup bagi pasangannya dari apa yang tidak halal.  Suami istri harus saling menjaga kehormatan diri dan pasangannya agar tidak terjatuh kepada perbuatan keji dan nista seperti melihat sesuatu yang diharamkan, berselingkuh, atau yang lebih parah lagi melakukan zina.  Jadi, dia perlu diriku bersamanya sebagai penutup dirinya dari yang tidak halal.  Dan diapun memberi kesempatan padaku agar bisa menjaga suaminya.  Kamu tau, khan?  Bahwa jika seorang suami jauh dari istrinya –atau sebaliknya- maka banyak setan dan iblis yang menggodanya?  Gimana? Bener, khan? Jalan-jalan Berhadiah?  Jalan-jalan berhadiah pahala buat kami berdua.... Amiin...  Ngiri? Ya mestinya laaaahhh.
 Madrid, Spain.
 Dear Friends,

Aku sudah kebal terhadap komentar orang yang menyatakan: ”Masih ga percaya pa Kudang ya bu?”  Suamiku juga dah kebal dari komentar seperti: “Pa Kudang ko masih dikawal....?”   Aaahhhh, kalau saja mereka tahu tentang “Jalan-jalan berhadiah pahala”, pasti mereka akan berusaha mengajak istri-istrinya.

Dear Friends,
      Salam buat semua keluargamu ya.  Semoga kalau kita ada kesempatan jalan-jalan, maka itu adalah "Jalan-jalan berhadiah pahala, ya. Amiin.
Sampai jumpa.

Wassalamu alaikum wr. Wb.
Temanmu,
Meitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar