Dear
Friends,
Assalamu
alaikum wr.wb.
Pa
kabar? Aku dan keluargaku baik. Alhamdulillah.
Belakangan
ini, banyak koran menulis artikel yang menggambarkan penolakan mereka soal
membawa keluarga ke Luar Negeri/Daerah saat kunjungan kerja. Kenapa hal ini menjadi pergunjingan
massa?
Buatku,
hal ini adalah masalah yang penting karena ini merupakan “Jalan-jalan Berhadiah.” Penasaran? Baca terus suratku ini, ya.
Aku
sering di ajak suamiku saat ia mendapat tugas ke daerah atau ke luar negeri. Namun, aku selalu mempunyai agenda tersendiri
selama suamiku melaksanakan agenda kerjanya.
Apalagi kalau bukan Ladies’ programs yaitu.... jalan-jalan dan belanja
oleh-oleh. Sendiri. Ya, sekali lagi sendiri....!!! Saat aku dan
suami ke Universitas Tsukuba, Jepang.
Teman-teman kerjanya sempet
bingung dan penasaran melihat suamiku muncul sendirian di tempat kerja. Eh.. dengan santainya suami bilang: “She is having a sightseeing tour around Tsukuba..by
herself..by bus...and... by feet”. Waktu
ditanyain apa ga takut kalau istrinya hilang.... “She’ll find her way back to the
campus”, dengan santai juga. Jadilah tuh
para professor terkagum-kagum.... ck..ck..ck..ck.. Begitulah nasibku kalau diajak menemaninya
kerja di luar daerah/negeri.
Universitas Tsukuba, Jepang.
Mt. Tsukuba Jinja, Jepang
Dear
Friends,
Aku
tidak pernah mengganggu jadwal kerjanya.
Suamiku juga ga mau diganggu disaat ia harus bekerja. Menurutnya, ia harus melaksanakan amanah yang diberikan kepadanya. Ia tak mau mendapat fitnah gara-gara menghianati amanah demi jalan-jalan apalagi nganterin istri belanja. Biasanya, kami jalan berdua bila agenda
acaranya sudah selesai atau bila ada kesempatan di antara agenda kerjanya. Kadang-kadang, kami menambah 1-2 hari sebelum
suami mulai dengan agenda kerjanya atau sesudahnya. Selain waktu itu? No way.....!
Terlarang...! Prohibited...! Juga
ga boleh mengganggu kegiatan panitia kerja daerah.
Dear
Friends,
Kasihan
ya suamiku itu. Istrinya menikmati
jalan-jalan dan belanja, sementara ia bekerja.... Tapi bila aku bicara begitu ia selalu
berkata: “ Yang penting kamu seneng.... have fun.. itu dah cukup buatku.” Sooooo sweett...! So, suami harus kerja dan ga boleh diganggu
oleh rengekan istri.
Dear
Friends,
Orang
pasti berpikir bahwa biaya istri biasanya di tanggung oleh pihak pemberi amanah. Ga semuanya, say. Suamiku selalu menyatakan pada Contact Person
suatu acara bahwa ia akan membawaku serta dan semua biaya istrinya ditanggung
semua olehnya. Semua dinyatakan dengan
jelas- ga pake bisik-bisik, ga pake kalimat yang disamarkan atau kalimat “you
know what I mean, right?” So, semua
biaya perjalanan dan lain-lainnya ditanggung sendiri. OK?
Dear
Friends,
Kenapa
suami selalu mengajakku kemana-mana? Mau
tahu alasannya?
Islam
menyatakan bahwa “Mereka (para istri) itu adalah pakaian bagi kalian dan kalian
adalah pakaian bagi mereka.” (Al-Baqarah: 187).
Ayat ini bisa diartikan sebagai penutup bagi pasangannya dari apa yang
tidak halal. Suami istri harus saling menjaga
kehormatan diri dan pasangannya agar tidak terjatuh kepada perbuatan keji dan
nista seperti melihat sesuatu yang diharamkan, berselingkuh, atau yang lebih
parah lagi melakukan zina. Jadi, dia
perlu diriku bersamanya sebagai penutup dirinya dari yang tidak halal. Dan diapun memberi kesempatan padaku agar
bisa menjaga suaminya. Kamu tau, khan? Bahwa jika seorang suami jauh dari istrinya –atau
sebaliknya- maka banyak setan dan iblis yang menggodanya? Gimana? Bener, khan? Jalan-jalan
Berhadiah? Jalan-jalan berhadiah pahala buat kami berdua.... Amiin... Ngiri? Ya mestinya laaaahhh.
Madrid, Spain.
Dear
Friends,
Aku
sudah kebal terhadap komentar orang yang menyatakan: ”Masih ga percaya pa
Kudang ya bu?” Suamiku juga dah kebal
dari komentar seperti: “Pa Kudang ko masih dikawal....?” Aaahhhh, kalau saja mereka tahu tentang “Jalan-jalan berhadiah pahala”, pasti
mereka akan berusaha mengajak istri-istrinya.
Salam buat semua keluargamu ya. Semoga kalau kita ada kesempatan jalan-jalan, maka itu adalah "Jalan-jalan berhadiah pahala, ya. Amiin.
Sampai
jumpa.
Wassalamu
alaikum wr. Wb.
Temanmu,
Meitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar