Dear Friends,
Assalamu alaikum wr. Wb.
Alhamdulillah kami semua dalam lindungan Allah SWT. Kamu juga, khan? Amiin.
Dear Friends,
Alhamdulillah, Annisa
dah lulus dengan predikat Cum Laude dari Universitas Pajajaran, Jurusan
Hubungan internasional. Sidangnya
dilaksanakan hari Rabu, 5 April 2012.
Dear Friends,
Hari itu, aku benar-benar tegang... sampai-sampai tengkukku
pegel banget. Untungnya pagi hari aku
harus mengawas ujian mahasiswaku, jadi sekejab aku bisa melupakan
keteganganku. Bertemu dengan mahasiswa
dalam kuliah atau waktu ujian merupakan kegiatan yang sangat aku sukai. Bukankah
kita harus melakukan hal-hal yang kita suka untuk mengurangi ketegangan? Sharing ilmu dan memberi support bagi yang sedang ujian mebuatku merasa
sebagai orang yang bermanfaat tidak saja untukku dan keluargaku, tetapi juga
masyarakat disekitarku. Aku suka ... I
like this.... C Begitu sampai di rumah, ketegangan itu
nyamber lagi.... Aku tahu kalau aku
tidak bisa membiarkan ketegangan itu menguasai diriku...masih ingat dengan tekanan
arah tinggiku yang selalu meningkat bila
aku tegang dan kurang tidur? Jadi, aku
rubah aura ketegangan dengan aura positip yaitu ngaji. Berhasil lho.... coba deh... buktikan sendiri...!!!
Dear Friends,
Sekarang, balik lagi ke up-date tentang Annisa. Aku adalah ibu yang bangga akan
kelulusannya. Bagaimana tidak? Annisa harus melalui situasi yang membuatnya
bingung dan frustasi selama proses penyelesaian skripsinya. Komunikasi dengan dosen pembimbing ke-1-nya
tidak berjalan baik selama hampir 1 tahun.
Alhamdulillah dosen pembimbing ke-2nya akomudative dan supportive
sehingga proses bimbingan dengannya berjalan lancar. Annisa telah berusaha sekuat tenaga dan
pikirannya untuk tetap bertahan dibawah bimbingan dosen pembimbingan ke-1nya. Pada saat keadaan tidak lagi mendukungnya,
dengan berat hati ia memutuskan untuk mencari dosen pembimbing lain yang bisa
mendukung dan berkomunikasi dengannya. Artinya.
Annisa harus mulai dari ‘nol’ lagi, memilih judul, mencari referensi,
menentukan metoda penelitian dan lain-lain...dan lain-lain. Arghhhh......., tapi dia berhasil melaluinya,
Cumlaude lagi..... Siapa bilang kalau anakku
tuh bodoh....!!!
Dear Friends,
Kamu tahu, khan.. di atas kertas tersedia mekanisme untuk
ganti pembimbing apabila proses itu ‘jalan di tempat’ atau ‘mandeg’. Namun,
aturan ini tidak sepenuhnya berpihak pada mahasiswa. Seorang mahasiswa harus berjuang menyampaikan dan mempertahankan argumentasinya sehingga terjadi pergantian dosen pembimbing. Menurutku, pihak perguruan tinggi harus punya
cara-cara baku untuk menyelesaikan perkara bimbingan yang mandeg yang lebih
berpihak pada mahasiswa. Mahasiswa
selain titipan orang tua, amanah yang harus dipertanggung jawabkan
dunia-akhirat, mereka juga aset PT. PT
tidak dapat berkiprah tanpa mahasiswanya, khan?
Kalau saja semua PT
mempertimbangkan pahala akhirat, mestinya tidak ada kasus-kasus mahasiswa yang
diperlakukan dengan tidak adil.
Mudah-mudahan di masa datang akan ada PT yang mempertimbangkan ‘nilai
akhirat’ sebagai salah satu visi, misi, atau apalah itu...
Dear Friends,
Sekarang sudah waktunya melangkah ke tahap berikutnya. Dengan kelulusannya maka Annisa resmi bukan
saja menjadi sarjana tapi juga pengangguran intelek. Suatu tahapan kehidupan yang baru tidak saja
untuk anakku tapi juga untuk kami sekeluarga.
Rencana, Annisa akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang Strata-2. Masih kurang terdidik kah? Entahlah....
Biarkan dia menentukan apa yang ingin dia lakukan, kami membimbing
saja. Tut wuri handayani. Doain ya
Friends semoga rencana ini di ridhoi Allah SWT.
Dear Friends,
Dah dulu ya. Lain kali aku tulis berita yang lain lagi
ya. Tunggu saja. Salam buat keluargamu.
Wassalam wr wb
Temanmu,
Meitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar