Laman

Jumat, 13 April 2012

Meitrisia's Blessing Part 3: Annisa


  Dear Friends,

 Assalamu alaikum wr. Wb.
 Alhamdulillah kami semua dalam lindungan Allah SWT.  Kamu juga, khan? Amiin. 


Dear Friends,

Alhamdulillah,  Annisa dah lulus dengan predikat Cum Laude dari Universitas Pajajaran, Jurusan Hubungan internasional.  Sidangnya dilaksanakan hari Rabu, 5 April 2012. 



Dear Friends,

Hari itu, aku benar-benar tegang... sampai-sampai tengkukku pegel banget.  Untungnya pagi hari aku harus mengawas ujian mahasiswaku, jadi sekejab aku bisa melupakan keteganganku.  Bertemu dengan mahasiswa dalam kuliah atau waktu ujian merupakan kegiatan yang sangat aku sukai. Bukankah kita harus melakukan hal-hal yang kita suka untuk mengurangi ketegangan?  Sharing ilmu dan memberi support  bagi yang sedang ujian mebuatku merasa sebagai orang yang bermanfaat tidak saja untukku dan keluargaku, tetapi juga masyarakat disekitarku.  Aku suka ... I like this....  C  Begitu sampai di rumah, ketegangan itu nyamber lagi....  Aku tahu kalau aku tidak bisa membiarkan ketegangan itu menguasai diriku...masih ingat dengan tekanan arah tinggiku yang selalu meningkat  bila aku tegang dan kurang tidur?  Jadi, aku rubah aura ketegangan dengan aura positip yaitu ngaji.   Berhasil lho....  coba deh... buktikan sendiri...!!!


Dear Friends,

Sekarang, balik lagi ke up-date tentang Annisa.  Aku adalah ibu yang bangga akan kelulusannya.  Bagaimana tidak?  Annisa harus melalui situasi yang membuatnya bingung dan frustasi selama proses penyelesaian skripsinya.  Komunikasi dengan dosen pembimbing ke-1-nya tidak berjalan baik selama hampir 1 tahun.  Alhamdulillah dosen pembimbing ke-2nya akomudative dan supportive sehingga proses bimbingan dengannya berjalan lancar.  Annisa telah berusaha sekuat tenaga dan pikirannya untuk tetap bertahan dibawah bimbingan dosen pembimbingan ke-1nya.  Pada saat keadaan tidak lagi mendukungnya, dengan berat hati ia memutuskan untuk mencari dosen pembimbing lain yang bisa mendukung dan berkomunikasi dengannya.  Artinya. Annisa harus mulai dari ‘nol’ lagi, memilih judul, mencari referensi, menentukan metoda penelitian dan lain-lain...dan lain-lain.  Arghhhh......., tapi dia berhasil melaluinya, Cumlaude lagi.....  Siapa bilang kalau anakku tuh bodoh....!!!


Dear Friends,

Kamu tahu, khan.. di atas kertas tersedia mekanisme untuk ganti pembimbing apabila proses itu ‘jalan di tempat’ atau ‘mandeg’. Namun, aturan ini tidak sepenuhnya berpihak pada mahasiswa.  Seorang mahasiswa harus berjuang menyampaikan dan mempertahankan argumentasinya sehingga terjadi pergantian dosen pembimbing.   Menurutku, pihak perguruan tinggi harus punya cara-cara baku untuk menyelesaikan perkara bimbingan yang mandeg yang lebih berpihak pada mahasiswa.  Mahasiswa selain titipan orang tua, amanah yang harus dipertanggung jawabkan dunia-akhirat, mereka juga aset PT.  PT tidak dapat berkiprah tanpa mahasiswanya, khan?  Kalau saja  semua PT mempertimbangkan pahala akhirat, mestinya tidak ada kasus-kasus mahasiswa yang diperlakukan dengan tidak adil.  Mudah-mudahan di masa datang akan ada PT yang mempertimbangkan ‘nilai akhirat’ sebagai salah satu visi, misi, atau apalah itu...


Dear Friends,

Sekarang sudah waktunya melangkah ke tahap berikutnya.  Dengan kelulusannya maka Annisa resmi bukan saja menjadi sarjana tapi juga pengangguran intelek.   Suatu tahapan kehidupan yang baru tidak saja untuk anakku tapi juga untuk kami sekeluarga.  Rencana, Annisa akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang Strata-2.   Masih kurang terdidik kah?  Entahlah....  Biarkan dia menentukan apa yang ingin dia lakukan, kami membimbing saja.  Tut wuri handayani.  Doain ya Friends semoga rencana ini di ridhoi Allah SWT.


Dear Friends,

 Dah dulu ya.  Lain kali aku tulis berita yang lain lagi ya.  Tunggu saja.  Salam buat keluargamu. 


Wassalam wr wb
Temanmu,
Meitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar