Assalamu alaikum wr
wb.
Aku sedih karena tidak dapat meringankan penderitaannya. Selain itu, semua orang akan berkata: “Yah,
seperti itulah kalau lagi hamil.” Ucapan
itu terlalu ‘klise’, bukan? Jadi, aku post di akun Facebook-ku tentang
Bagaimana Islam menghargai perempuan hamil, melahirkan dan menyusui dengan
harapan bisa menghibur dan memberi motivasi kepada Vivi untuk bisa melalui masa
kehamilannya dengan ikhlas.
Tentunya selain bisa dibaca teman-temanku, aku khusus men-tag Vivi agar ia bisa membacanya juga.
Selain itu, aku prihatin dengan para perempuan-yang katanya berpikiran
modern- tidak ingin hamil karena alasan-alasan
yang menurutku’konyol': repot, hambatan karir, dan perubahan postur tubuh.
Padahal kerepotan akan berkurang, karir pasti
akan berakhir, postur tubuh pasti akan berubah seiring berjalannya waktu.
Alasan-alasan itu mendorong para perempuan
untuk lebih memilih menjadi ‘pembunuh’ dengan menggugurkan kandungannya.
Mereka berpikir bahwa mereka mempunyai hak
atas tubuh dan hidupnya, sehingga mereka
boleh mengambil keputusan apa saja dengan tubuhnya, termasuk menggugurkan
kandungan.
Memang siapa yang memberi
tubuh dan kehidupan itu?
Kita tidak bisa
membuat tubuh dan menghidupkan tubuh kita sendiri, khan? Oke-lah, katanya ada
paham Pro-Choice (Pro-Pilihan) dan Pro-Life (Pro-Kehidupan).
Kalau mereka menganut paham Pro-Choice, mengapa mereka harus sembunyi-sembunyi saat menggugurkan
kandungannya?
Menurutku, mereka hanyalah orang-orang egois, tak beriman, dan
melewati batas.
Bagaimana tidak? Mereka hanya memikirkan diri
sendiri. Mereka tidak percaya bahwa
menghidupkan dan mematikan adalah hak Allah semata. Mereka telah berlaku melewati
batas dengan mengambil hak Allah.
Dear friends,
Mereka tidak tahu bahwa Islam sangat menghargai perempuan yang hamil,
melahirkan bayinya, dan meyusuinya.
Dalam
sebuah hadist, Islam menetapkan bahwa jika seorang perempuan:
- hamil dari suaminya yang sah maka kedudukannya sama dengan orang yang berpuasa, qiyamul layl dan berjuang di jalan Allah dengan diri dan hartanya.
- melahirkan maka pahalanya tak dapat diketahui oleh seorangpun karena begitu besarnya. Hadist yang lain menyatakan bahwa setiap rasa sakit saat melahirkan akan berpahala seperti memerddekakan budak yang mukmin.
- menyusui maka setiap isapan dan tegukan air susu oleh bayinya mendapat satu pahala. Jika ia berjaga sepanjang malam (karena melayani bayinya), ia mendapatkan pahala seperti pahala orang memerdekakan 70 orang budak di jalan Allah.
- menyapih bayi maka malaikat akan mengepakkan sayapnya sambil berkata: “Perbaruilah amalmu, dosa-dosamu telah diampuni.”
Dear Friends,
Saat aku pertama kali membaca
hadist-hadist itu, rasanya aku ingin hamil berkali-kali, melahirkan dan meyusui
bayi-bayiku.
Bayangkan...! Begitu tinggi
penghargaan Islam terhadap perempuan hamil, melahirkan dan menyusui. Pastinya, aku dapat mengumpulkan pahala yang banyak selagi aku hamil, melahirkan dan meyusui bayi-bayiku. Alhamdulillah, Allah telah memberiku karunia 2 orang anak.
Dear Friends,
Semoga keturunan kita menjadi
orang-orang yang saleh/solehah, yang tak akan pernah berpikir untuk tidak punya
keturunan hanya karena takut miskin, takut repot, takut tak bisa berkakir dan
takut tubuhnya tidak sexy lagi. Amiin.
Salam untuk keluargamu. Barakallah.
Sampai jumpa di surat lainnya.
Wassalam wr wb
Temanmu,
Meitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar