Laman

Minggu, 15 April 2012

Penghormatan Islam untuk Para Ibu Hamil. Cheer up, Bu-Mil.......!!!!!!

Dear Friends,

Assalamu alaikum wr wb.


Pemikiran ini tercetus saat melihat betapa repotnya menantuku-Vivi- pada kehamilannya yang pertama (Alhamdulillah, Aufa lahir sehat wal afiat).  
Aku sedih karena tidak dapat meringankan penderitaannya.  Selain itu, semua orang akan berkata: “Yah, seperti itulah kalau lagi hamil.”  Ucapan itu terlalu ‘klise’, bukan? Jadi, aku post di akun Facebook-ku tentang Bagaimana Islam menghargai perempuan hamil, melahirkan dan menyusui dengan harapan bisa menghibur dan memberi motivasi kepada Vivi untuk bisa melalui masa kehamilannya dengan ikhlas.  
Tentunya selain bisa dibaca teman-temanku, aku khusus men-tag Vivi agar ia bisa membacanya juga.  


Selain itu, aku prihatin dengan para perempuan-yang katanya berpikiran modern- tidak ingin hamil karena alasan-alasan yang menurutku’konyol': repot, hambatan karir, dan perubahan postur tubuh.  
Padahal kerepotan akan berkurang, karir pasti akan berakhir, postur tubuh pasti akan berubah seiring berjalannya waktu.  
 Alasan-alasan itu mendorong para perempuan untuk lebih memilih menjadi ‘pembunuh’ dengan menggugurkan kandungannya. 

Mereka berpikir bahwa mereka mempunyai hak atas tubuh  dan hidupnya, sehingga mereka boleh mengambil keputusan apa saja dengan tubuhnya, termasuk menggugurkan kandungan.  
Memang siapa yang memberi tubuh dan kehidupan itu? 
Kita tidak bisa membuat tubuh dan menghidupkan tubuh kita sendiri, khan? Oke-lah, katanya ada paham Pro-Choice (Pro-Pilihan) dan Pro-Life (Pro-Kehidupan).  
Kalau mereka menganut paham Pro-Choice, mengapa mereka harus sembunyi-sembunyi saat menggugurkan kandungannya?

Menurutku, mereka hanyalah orang-orang egois, tak beriman, dan melewati batas.   
Bagaimana tidak? Mereka hanya memikirkan diri sendiri.  Mereka tidak percaya bahwa menghidupkan dan mematikan adalah hak Allah semata. Mereka telah berlaku melewati batas dengan mengambil hak Allah.


Dear friends,

Mereka tidak tahu bahwa Islam sangat menghargai perempuan yang hamil, melahirkan bayinya, dan meyusuinya.  
Dalam sebuah hadist, Islam menetapkan bahwa jika seorang perempuan:
  • hamil dari suaminya yang sah maka kedudukannya sama dengan orang yang berpuasa, qiyamul layl dan berjuang di jalan Allah dengan diri dan hartanya. 
  • melahirkan maka pahalanya tak dapat diketahui oleh seorangpun karena begitu besarnya. Hadist yang lain menyatakan bahwa setiap rasa sakit saat melahirkan akan berpahala seperti memerddekakan budak yang mukmin.
  • menyusui maka setiap isapan dan tegukan air susu oleh bayinya  mendapat satu pahala. Jika ia berjaga sepanjang malam (karena melayani bayinya), ia mendapatkan pahala seperti pahala orang memerdekakan 70 orang budak di jalan Allah.
  • menyapih bayi maka malaikat akan mengepakkan sayapnya sambil berkata: “Perbaruilah amalmu, dosa-dosamu telah diampuni.”
 
Dear Friends,

Saat aku pertama kali membaca hadist-hadist itu, rasanya aku ingin hamil berkali-kali, melahirkan dan meyusui bayi-bayiku.   
Bayangkan...! Begitu tinggi penghargaan Islam terhadap perempuan hamil, melahirkan dan menyusui.  Pastinya, aku dapat mengumpulkan pahala yang banyak selagi aku hamil, melahirkan dan meyusui bayi-bayiku.  Alhamdulillah, Allah telah memberiku karunia 2 orang anak.

Dear Friends,

Semoga keturunan kita menjadi orang-orang yang saleh/solehah, yang tak akan pernah berpikir untuk tidak punya keturunan hanya karena takut miskin, takut repot, takut tak bisa berkakir dan takut tubuhnya tidak sexy lagi.  Amiin.
Salam untuk keluargamu.  Barakallah.  Sampai jumpa di surat lainnya.


Wassalam wr wb
Temanmu,

Meitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar