Dear Friends,
Assalamu alaikum wr
wb.
Apa kabar? Kali ini aku akan menulis suatu hal yang
pernah ditanyakan oleh kerabatku.
Namun aku ingin juga berbagi denganmu apa yang kusampaikan kepadanya.
Dear Friends,
Salah satu rukun iman adalah
percaya pada qodho dan qodar Allah SWT, sehingga iman seseorang juga dilihat
dari perimaannya terhadap qodho dan qodar Allah SWT.
QODHO adalah hukum Allah yang
berlaku global, sedangkan QADAR adalah bagian-bagian kecil perincian-perincian
hukum tersebut. Hukum disini maksudnya adalah rencana Allah
dan pasti terjadi dengan seizin Allah. Contohnya
Qodho: Allah menyatakan bahwa setiap
mahluk diciptakan berpasangan dan ini berlaku global/umum. Contohnya Qodar: Pada kenyataannya ada perempuan/laki-laki
yang tidak pernah bertemu dengan pasangannya di dunia ini. Jadi,
kalau Qodho tuh berlaku global atau universal sedangkan qodar berlaku
individual –kejadian pada tiap orang berbeda, kejadian sehari-hari atau
kejadian khusus/serius. Qodho dan qodar
itu lah yg disebut TAKDIR.
Takdir global, contohnya bencana alam, longsor, atau gempa, dan takdir individual contohnya dalam suatu bencana tidak semua orang
kehilangan anggota keluarganya. Takdir sudah
ditentukan saat kita berusia 4 bulan dalam kandungan, tapi dengan kekuasaan
Allah, kita tidak bisa mengingat semua takdir itu dan tidak ingat juga kapan
satu takdir kita akan terjadi. Bayangin saja,
alangkah menakutkannya kalau kita tahu
kapan kita akan meninggal dunia...Apalagi kalau meninggalnya karena kecelakaan yang
tragis. Ooohhh... tidak..? Aku ga sanggup deh..!
Dear Friends,
Kalau ada orang yang bicara:
“Percayalah pada takdir Allah”, itu memang benar. Masalahnya kita tidak tahu apakah kita
ditakdirkan berjodoh dengan seseorang/sesuatu
atau tidak. Untuk menemukan
jawabannya , kita diperintahkan untuk berusaha dan berdoa. Bila seorang perempuan menunggu sampai muncul
seorang laki-laki yang akan mengawininya maka itu adalah bagian dari berusaha.
Begitu juga, saat ia mengambil
keputusan untuk menentukan batas waktu menunggu dilamar oleh laki-laki yang
diharapkanya adalah bagian dari usaha.
Kalau nantinya tidak berjodoh, ya terima saja dengan ikhlas. Toh, kita sudah dapat pahala berusaha dan beriman menerima keputusan Allah.
Dear Friends,
Secara
agama, kita tidak rugi apa-apa. Tapi kalau
secara duniawi mungkin saja kita berpikir kalau kita mengalami kerugian. Sayang
juga ya ada laki-laki single, ganteng, mapan tapi bukan jodoh kita. Kita harus ingat bahwa dunia adalah tipuan jadi ya kita jangan sampai
tertipu. Maksudnya tertipu disini adalah
kita menjadi kecewa, frustrasi lalu menyalahkan Allah. Nauzubillah...!!! Rugi dong...!!! Dosa...!!! Kalo kita bisa beriman pada qodho dan qodar
Allah, maka kita tidak akan pernah frustrasi, kecil hati, minder, and so on,
and so on....segala macam penyakit hati dan jiwa.
Dear Friends,
Begitu juga dalam mencari rejeki dan
semua aspek kehidupan kita. Kita tidak
pernah tahu apakah kita akan dapat kekayaan dengan usaha keras atau dengan usaha yang
sedikit. Kalau memang harus dengan usaha
keras ya lakukan saja. Toh pada suatu
saat, kita akan tahu bahwa kita bisa melanjutkan usaha itu atau berhenti. Cari peluang yang lain.
Kalau aku, mikirnya gampang
aja. Kalau kita merencanakan sesuatu
tapi tidak terpenuhi juga setelah semua usaha, itu artinya sesuatu itu bukan
takdirku. Ya sudah...lepaskan saja...
lupakan saja... Mudah-mudahan Allah menerima amal usaha kita. Amiin. Kalau apa yang aku rencanakan terlaksana maka itu berarti rencanaku sesuai dengan rencana Allah. Alhamdulillah. Semoga usaha/amal dan imanku diterima Allah SWT. Amiin.
Dear Friends,
Takdir juga menyangkut hal-hal
keseharian kita yang tidak pernah kita rencanakan. Bisa hal-hal sepele, bisa juga hal-hal besar dan serius terjadi pada diri kita. Contoh:
Siapa sih yang merencanakan pingin sakit parah? Kok ya ada orang yang menuntut kita sampai
mau di bawa kepengadilan segala. Kok
ya ada orang yang tega-teganya menipu kita dan lain lain. Tapi karena hal-hal itu sedang menimpa kita, maka itu adalah
takdir kita saat ini. Aku tidak pernah
merencanakan menulis surat ini untukmu. Allah menggerakkan hati, pikiran dan
jari-jariku untuk menulis surat ini. Ini adalah takdirku hari ini dan masih ada
takdir-takdir lain nanti, besok, masa depan yang tidak aku rencanakan tapi
terjadi atau sebaliknya. Jadi takdir bukan hanya kematian dan perjodohan tetapi meliputi segala aspek kehidupan kita.... Gitu dulu deh, semoga
bermanfaat. Sampai ketemu di surat yang lain.
Wassalam wr wb
Temanmu,
Meitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar