Laman

Selasa, 17 April 2012

Percaya pada Qodho dan Qodar Allah SWT


Dear Friends,
Assalamu alaikum wr wb.


Apa kabar?  Kali ini aku akan menulis suatu hal yang pernah ditanyakan oleh kerabatku.  Namun aku ingin juga berbagi denganmu apa yang kusampaikan kepadanya.





Dear Friends,

Salah satu rukun iman adalah percaya pada qodho dan qodar Allah SWT, sehingga iman seseorang juga dilihat dari perimaannya terhadap qodho dan qodar Allah SWT.

QODHO adalah hukum Allah yang berlaku global, sedangkan QADAR adalah bagian-bagian kecil perincian-perincian hukum tersebut.   Hukum disini maksudnya adalah rencana Allah dan pasti terjadi dengan seizin Allah.  Contohnya Qodho:  Allah menyatakan bahwa setiap mahluk diciptakan berpasangan dan ini berlaku global/umum.  Contohnya Qodar:  Pada kenyataannya ada perempuan/laki-laki yang tidak pernah bertemu dengan pasangannya di dunia ini.   Jadi, kalau Qodho tuh berlaku global atau universal sedangkan qodar berlaku individual –kejadian pada tiap orang berbeda, kejadian sehari-hari atau kejadian khusus/serius.  Qodho dan qodar itu lah yg disebut TAKDIR.  

Takdir global, contohnya bencana alam, longsor, atau gempa, dan  takdir individual contohnya dalam suatu bencana tidak  semua orang kehilangan anggota keluarganya.  Takdir sudah ditentukan saat kita berusia 4 bulan dalam kandungan, tapi dengan kekuasaan Allah, kita tidak bisa mengingat semua takdir itu dan tidak ingat juga kapan satu takdir kita akan terjadi.  Bayangin saja, alangkah menakutkannya kalau  kita tahu kapan kita akan meninggal dunia...Apalagi kalau meninggalnya karena kecelakaan yang tragis.    Ooohhh... tidak..?  Aku ga sanggup deh..! 

Dear Friends, 

Kalau ada orang yang bicara: “Percayalah pada takdir Allah”, itu memang benar.  Masalahnya kita tidak tahu apakah kita ditakdirkan berjodoh dengan seseorang/sesuatu  atau tidak.  Untuk menemukan jawabannya , kita diperintahkan untuk berusaha dan berdoa.  Bila seorang perempuan menunggu sampai muncul seorang laki-laki yang akan mengawininya  maka itu adalah bagian dari  berusaha.  Begitu juga,  saat ia mengambil keputusan untuk menentukan  batas waktu  menunggu dilamar oleh laki-laki yang diharapkanya adalah bagian dari usaha.  Kalau nantinya tidak berjodoh, ya terima saja dengan ikhlas.  Toh, kita sudah dapat pahala berusaha dan beriman menerima keputusan Allah.  

Dear Friends, 

Secara agama, kita tidak rugi apa-apa.  Tapi kalau secara duniawi mungkin saja kita berpikir kalau kita mengalami kerugian. Sayang juga ya ada laki-laki single, ganteng, mapan tapi bukan jodoh kita.  Kita harus ingat bahwa dunia adalah tipuan jadi ya kita jangan sampai tertipu.  Maksudnya tertipu disini adalah kita menjadi kecewa, frustrasi lalu menyalahkan  Allah.  Nauzubillah...!!! Rugi dong...!!!  Dosa...!!!  Kalo kita bisa beriman pada qodho dan qodar Allah, maka kita tidak akan pernah frustrasi, kecil hati, minder, and so on, and so on....segala macam penyakit hati dan jiwa.

Dear Friends, 

Begitu juga dalam mencari rejeki dan semua aspek kehidupan kita.  Kita tidak pernah tahu apakah kita akan dapat kekayaan dengan usaha keras atau dengan usaha yang sedikit.  Kalau memang harus dengan usaha keras  ya lakukan saja. Toh pada suatu saat, kita akan tahu bahwa kita bisa melanjutkan usaha itu atau berhenti.  Cari peluang yang lain.

Kalau aku, mikirnya gampang aja.  Kalau kita merencanakan sesuatu tapi tidak terpenuhi juga setelah semua usaha, itu artinya sesuatu itu bukan takdirku.  Ya sudah...lepaskan saja... lupakan saja... Mudah-mudahan Allah menerima amal usaha kita.  Amiin.  Kalau apa yang aku rencanakan  terlaksana maka itu berarti rencanaku sesuai dengan rencana Allah.  Alhamdulillah.  Semoga usaha/amal dan imanku diterima Allah SWT.  Amiin.

Dear Friends, 

Takdir juga menyangkut hal-hal keseharian kita yang tidak pernah kita rencanakan.    Bisa hal-hal sepele, bisa juga hal-hal  besar dan serius terjadi pada diri kita.  Contoh:   Siapa sih yang merencanakan pingin sakit parah?  Kok ya ada orang yang menuntut kita sampai mau di bawa kepengadilan segala.    Kok ya ada orang yang tega-teganya menipu kita dan lain lain.  Tapi  karena hal-hal itu sedang  menimpa kita, maka itu adalah takdir kita saat ini.  Aku tidak pernah merencanakan menulis surat ini untukmu.   Allah menggerakkan hati, pikiran dan jari-jariku untuk menulis surat ini. Ini adalah takdirku hari ini dan masih ada takdir-takdir lain nanti, besok, masa depan yang tidak aku rencanakan tapi terjadi atau sebaliknya.  Jadi takdir bukan hanya kematian dan perjodohan tetapi meliputi segala aspek kehidupan kita....  Gitu dulu deh, semoga bermanfaat.   Sampai ketemu di surat yang lain.


Wassalam wr wb
Temanmu,
Meitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar